🏸 Menjelaskan Pola Pola Penyajian Teks Negosiasi
danPersetujuan dalam Teks Negosiasi Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. menganalisis faktor penentu keberhasilan negosiasi; 2. menggunakan alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam negosiasi; 3. menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi. Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan
Sebelummenjawab soal, alangkah lebih baik bila membaca beberapa teks negosiasi sebelumnya sebagai referensi. Dengan adanya kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 tugas 2 halaman 163 menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi diharapkan dapat membantu orang tua dalam mempersingkat waktu untuk membimbing belajar anak.
Tag pola penyajian teks negosiasi. Teks Negosiasi adalah. Oleh Aulia Bella Diposting pada 5 Juni 2022. Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Teks Negosiasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Teks Negosiasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian
Ada3 pola penyajian dalam teks negosiasi, diantaranya ialah sebagai berikut: 1. Teks Negosiasi Dialog. Penyajian teks negosiasi pola satu ini diwujudkan dalam wujud dialog yang memakai kalimat langsung. 2. Teks Negosiasi Narasi (Cerita Pendek) Pola satu ini menyajikan teks negosiasi yang menggunakan gabungan narasi dengan dialog kalimat
JelaskanPola Pola Penyajian Teks Negosiasi Brainlycoid. Contoh Indikator Soal Usbn Tahun 2019 Bahasa Indonesia Kurikulum. Menyimpulkan Persamaan Isi Dua Teks Zuhri Indonesia. Cara Menelaah Pola Penyajian Dan Kebahasaan Teks Iklan Slogan Atau. Berikut informasi sepenuhnya tentang contoh soal membandingkan isi pola penyajian dan bahasa teks.
PengertianTeks Negosiasi. Teks negosiasi adalah teks yang berisi interaksi sosial antara satu orang dengan lainnya yang berfungsi untuk menetapkan keputusan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Kedua belah pihak dalam negosiasi ini memiliki hak atas hasil akhir. Hasil akhir dalam negosiasi ini memerlukan persetujuan kedua
Tekspertama tentang negosiasi pembeli dan pedagang buah disajikan dalam bentuk dialog. Penyajian negosiasi dalam teks tersebut diwujudkan dalam bentuk dialog menggunakan kalimat langsung. Bandingkan dengan negosiasi Rani dan Ayahnya dalam HP Baru. Teks ini disajikan dalam bentuk cerita pendek dengan pola penyajian gabungan antara bentuk narasi dan dialog. Kedua bentuk penyajian teks negosiasi tersebut merupakan wujud negosiasi lisan yang dituliskan. Namun, tahukah kamu bahwa selain itu ada
Sebelummenjawab soal, alangkah lebih baik bila membaca beberapa teks negosiasi sebelumnya sebagai referensi. Dengan adanya kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 tugas 1 halaman 162 menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi diharapkan dapat membantu orang tua dalam mempersingkat waktu untuk membimbing belajar anak.
Cermatidengan saksama materi teks negosiasi berikut, agar bisa mengerjakan Tugas 3 Teks Negosiasi pertemuan selanjutnya.Pastikan tinggalkan komentar berupa
. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan23 Maret 2022 1624Halo, Anonim A. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru Ÿ˜ŠKakak bantu jawab, ya. Pola penyajian teks negosiasi adalah sebagai berikut. 1. Pola penyajian lisan berupa dialog. 2. Pola penyajian berupa gabungan antara narasi dan dialog. 3. Pola penyajian gabungan antara narasi dan dialog. Perhatikan penjelasan berikut, ya. Teks negosiasi adalah teks yang berisikan interaksi yang terjadi antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda untuk menemukan kesepakatan. Pola penyajian teks negosiasi adalah 1. Teks negosiasi dapat ditemukan dalam bentuk lisan berupa dialog. Teks negosiasi jenis ini menggunakan kalimat langsung berupa percakapan yang berisi penawaran antara penjual dan pembeli. 2. Teks negosiasi berupa gabungan antara narasi dan dialog. Teks negosiasi jenis ini menggunakan cerita pendek yang memuat proses penawaran suatu barang atau jasa. 3. Teks negosiasi gabungan, yaitu teks negosiasi yang menggabungkan antara narasi dan dialog. Pada pola penyajian ini lebih menekankan penjelasan rangkaian waktu, sehingga isi dari pola ini menceritakan peristiwa dalam teks negosiasi. Dengan demikian, pola penyajian teks negosiasi adalah sebagai berikut. 1. Pola penyajian lisan berupa dialog. 2. Pola penyajian berupa gabungan antara narasi dan dialog. 3. Pola penyajian gabungan antara narasi dan dialog. Semoga membantu Ÿ˜Ĺ
Jelaskan Pola Pola Penyajian Teks Negosiasi – Pola penyajian teks negosiasi adalah cara yang digunakan untuk mempersiapkan dan menyampaikan isi dari sebuah negosiasi. Pola penyajian teks ini bertujuan untuk membantu para pihak dalam berkomunikasi secara efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan memahami pola penyajian teks negosiasi, Anda dapat meningkatkan kesuksesan Anda dalam berkomunikasi dan mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan. Pola penyajian teks negosiasi dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, Anda harus mempersiapkan tujuan negosiasi. Ini meliputi menentukan tujuan yang ingin Anda capai, menentukan area yang ingin Anda diskusikan, dan mempersiapkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan Anda. Kedua, Anda harus mempersiapkan isi teks untuk negosiasi. Ini meliputi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengungkapkan pandangan Anda, menganalisis isu-isu yang akan dibicarakan, dan mempersiapkan rencana tindakan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan. Ketiga, Anda harus mempersiapkan cara penyampaian teks. Ini meliputi memilih bahasa yang tepat, membuat kalimat yang bermakna, dan menggunakan tata bahasa yang efektif untuk mengungkapkan pandangan Anda. Selain itu, pola penyajian teks negosiasi juga membutuhkan penggunaan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Teknik-teknik ini termasuk mendengarkan dengan seksama, membicarakan isu-isu yang penting untuk mencapai tujuan, menghargai pendapat orang lain, membuat kompromi, dan mengikuti protokol yang sesuai. Dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif dalam proses negosiasi, Anda akan dapat mencapai tujuan Anda dengan lebih mudah. Kesimpulannya, pola penyajian teks negosiasi adalah cara yang efektif untuk mempersiapkan dan menyampaikan isi dari sebuah negosiasi. Dengan memahami pola ini, Anda dapat meningkatkan kesuksesan Anda dalam berkomunikasi dan mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan. Pola penyajian teks negosiasi meliputi mempersiapkan tujuan negosiasi, mempersiapkan isi teks untuk negosiasi, mempersiapkan cara penyampaian teks, dan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Dengan menggunakan pola penyajian teks negosiasi, Anda akan dapat mencapai tujuan yang telah Anda tetapkan dengan lebih mudah. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Pola Pola Penyajian Teks – Memahami pola penyajian teks negosiasi untuk meningkatkan kesuksesan dalam berkomunikasi dan mencapai – Mempersiapkan tujuan – Mempersiapkan isi teks untuk – Mempersiapkan cara penyampaian – Menggunakan teknik-teknik komunikasi yang – Mendengarkan dengan – Membicarakan isu-isu yang penting untuk mencapai – Menghargai pendapat orang – Membuat – Mengikuti protokol yang sesuai. Penjelasan Lengkap Jelaskan Pola Pola Penyajian Teks Negosiasi – Memahami pola penyajian teks negosiasi untuk meningkatkan kesuksesan dalam berkomunikasi dan mencapai tujuan. Pola penyajian teks negosiasi adalah strategi komunikasi yang digunakan untuk membantu pihak dalam suatu negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Pola ini bertujuan untuk membantu pihak yang bernegosiasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini juga membantu pihak-pihak dalam suatu negosiasi untuk mencapai kompromi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat. Pola penyajian teks negosiasi terdiri dari beberapa elemen penting. Pertama, para pihak yang bernegosiasi harus memahami tujuan dan kepentingan masing-masing. Negosiator harus mengetahui apa yang ingin dicapai oleh masing-masing pihak dan harus mampu menemukan kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Kedua, para pihak yang bernegosiasi harus memahami situasi dan konteks di mana mereka bernegosiasi. Ini termasuk memahami peraturan atau undang-undang yang berlaku, serta kebijakan atau tata tertib yang berlaku dalam situasi tersebut. Ini akan membantu negosiator untuk mengidentifikasi area di mana kompromi dapat dicapai. Ketiga, para pihak yang bernegosiasi harus memahami dan menghargai pandangan dan kepentingan peserta lain. Negosiator harus menunjukkan keterbukaan dan kesediaan untuk mendengarkan dan memahami pendapat dan kepentingan peserta lain. Hal ini penting untuk membangun rasa saling percaya di antara para pihak yang bernegosiasi. Keempat, para pihak yang bernegosiasi harus memiliki strategi tertentu dalam menyajikan teks negosiasi. Negosiator harus menentukan bagaimana teks negosiasi akan disajikan, termasuk bagaimana pihak-pihak yang bernegosiasi akan berbagi informasi dan bertukar pandangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa teks negosiasi disajikan secara efektif. Kelima, para pihak yang bernegosiasi harus memperhatikan aspek komunikasi yang berlaku. Negosiator harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan adalah jelas dan mudah dipahami. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bernegosiasi memahami pandangan satu sama lain. Pola penyajian teks negosiasi ini dapat membantu para pihak yang bernegosiasi mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi mereka semua. Dengan memahami pola penyajian teks negosiasi, negosiator dapat memperbaiki komunikasi dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap pihak yang bernegosiasi mendapatkan keuntungan yang sama dengan mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. – Mempersiapkan tujuan negosiasi. Negosiasi merupakan suatu proses yang saling menghargai antara dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang diterima semua pihak. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak harus melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan mengakui kepentingan masing-masing. Salah satu aspek penting dalam proses negosiasi adalah penyajian teks. Penyajian teks negosiasi adalah cara menyampaikan dan mendiskusikan posisi dan prinsip yang relevan dengan masalah yang sedang diperdebatkan. Pola penyajian teks negosiasi yang baik harus memiliki tiga komponen utama yaitu tujuan negosiasi, cara mengakhiri negosiasi, dan cara mencapai kesepakatan. Pada bagian ini, kita akan membahas bagaimana mempersiapkan tujuan negosiasi. Mempersiapkan tujuan negosiasi adalah hal penting untuk melakukan negosiasi yang efektif. Tujuan negosiasi adalah hasil yang diinginkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Tujuan negosiasi dapat berupa kompromi, solusi win-win, atau solusi yang menguntungkan salah satu pihak. Sebelum memasuki proses negosiasi, kedua belah pihak harus menetapkan tujuan-tujuan yang realistis dan terukur. Setelah menetapkan tujuan, kedua belah pihak harus memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ini akan membantu dalam mempersiapkan strategi negosiasi dan menentukan titik tengah di mana kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan. Selain itu, memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing juga akan memungkinkan kedua belah pihak untuk mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Setelah tujuan negosiasi telah disepakati, kedua belah pihak harus mempersiapkan strategi dan komunikasi yang akan digunakan. Mereka harus memutuskan siapa yang akan menjadi pembicara, bagaimana mereka akan menyampaikan pesan, dan kapan waktu yang tepat untuk mengakhiri perdebatan. Hal ini akan membantu dalam memastikan bahwa kedua belah pihak dapat mencapai tujuan yang telah disepakati. Kesimpulan, mempersiapkan tujuan negosiasi adalah salah satu aspek penting dalam proses negosiasi. Tujuan negosiasi dapat berupa kompromi, solusi win-win, atau solusi yang menguntungkan salah satu pihak. Karena itu, sebelum memasuki proses negosiasi, kedua belah pihak harus menetapkan tujuan-tujuan yang realistis dan terukur serta memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing. Setelah tujuan negosiasi telah disepakati, kedua belah pihak harus mempersiapkan strategi dan komunikasi yang akan digunakan untuk mencapai kesepakatan yang diterima semua pihak. – Mempersiapkan isi teks untuk negosiasi. Pola penyajian teks negosiasi bertujuan untuk membantu para pembicara untuk menyampaikan poin-poin mereka dengan jelas dan mudah dipahami. Ini adalah penting karena teks negosiasi harus mencerminkan pendapat yang kuat dan menarik bagi pihak lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan isi teks untuk negosiasi. Mempersiapkan isi teks untuk negosiasi melibatkan pelaksanaan beberapa langkah yang akan membantu para pembicara untuk menyampaikan poin negosiasi mereka dengan jelas dan mudah dipahami. Pertama, para pembicara harus menentukan tujuan utama negosiasi mereka. Dengan menentukan tujuan utama, para pembicara dapat mengidentifikasi berbagai poin negosiasi yang harus dibuat dan bagaimana menyampaikannya dengan jelas. Kedua, para pembicara harus mendefinisikan sejumlah besar data untuk membantu mereka menyampaikan poin-poin negosiasi mereka. Data ini dapat berupa fakta, data, contoh, grafik, dan informasi lain yang relevan dengan poin negosiasi yang akan disampaikan. Dengan memiliki data yang dapat diandalkan, para pembicara akan dapat menyampaikan poin-poin mereka dengan lebih efektif. Ketiga, para pembicara harus menentukan nilai-nilai yang akan diusulkan dalam teks negosiasi mereka. Nilai-nilai ini akan menjadi poin utama dari teks negosiasi dan harus diformulasikan dengan jelas dan mudah dimengerti. Keempat, para pembicara harus membuat daftar poin-poin yang akan disampaikan dalam teks negosiasi mereka. Daftar ini harus dibuat menjadi urutan yang jelas sehingga poin negosiasi dapat disampaikan secara efisien. Kelima, para pembicara harus menyusun teks negosiasi mereka berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Teks-teks ini harus disusun dengan jelas dan mudah dimengerti agar poin-poin negosiasi dapat disampaikan dengan efektif. Mempersiapkan isi teks untuk negosiasi dapat menjadi tugas yang memakan waktu. Namun, dengan melakukan beberapa langkah ini, para pembicara dapat memastikan bahwa teks negosiasi mereka menyampaikan poin-poin mereka dengan jelas dan efektif. Hal ini akan membantu para pembicara untuk mencapai hasil yang diinginkan dari negosiasi. – Mempersiapkan cara penyampaian teks. Mempersiapkan cara penyampaian teks merupakan salah satu aspek penting dalam negosiasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan secara efektif serta menjaga sesi yang dinamis dan produktif. Pada dasarnya, ada beberapa pola yang dapat diterapkan ketika menyampaikan teks negosiasi. Pertama, panjang teks harus dipertimbangkan saat disampaikan. Jika teks terlalu panjang, terutama jika diikuti dengan banyak rincian, maka ini dapat menjadi hambatan bagi audiens dan mengurangi sesi negosiasi. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan teks secara singkat dan jelas. Jika ada informasi yang perlu diketahui, maka informasi tersebut harus disampaikan dengan cara yang sederhana dan ringkas. Kedua, teks harus disampaikan dalam cara yang secara konsisten dan efisien. Ini berarti bahwa seseorang harus menyampaikan teks dengan cara yang mudah dipahami dan tanpa banyak kebisingan. Penggunaan bahasa yang jelas dan tepat juga penting agar audiens dapat memahami apa yang akan disampaikan. Ketiga, penyampaian teks harus berdasarkan data yang valid. Data yang valid ini dapat berupa gambaran data ekonomi, data statistik atau fakta lainnya yang dapat digunakan untuk mendukung pendapat atau argumen dari pihak yang menyampaikan teks. Hal ini penting untuk memastikan bahwa audiens dapat mengambil kesimpulan yang tepat dan dapat membuat keputusan yang tepat. Keempat, penyampaian teks harus interaktif. Ini berarti bahwa audiens harus dimungkinkan untuk berpartisipasi dalam sesi negosiasi dengan membuat pertanyaan atau memberikan masukan. Hal ini penting untuk menjaga sesi tetap dinamis dan produktif serta memastikan bahwa audiens benar-benar memahami isi teks. Kelima, penyampaian teks harus menarik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa audiens tetap tertarik dan tertarik terhadap isi teks yang disampaikan. Penggunaan bahasa yang menarik dan memiliki daya tarik untuk audiens dapat membantu menarik perhatian audiens dan memastikan bahwa teks dapat disampaikan dengan baik. Kesimpulannya, mempersiapkan cara penyampaian teks merupakan salah satu aspek penting dalam negosiasi. Penerapan pola-pola ini dapat memastikan bahwa teks dapat disampaikan secara efektif dan dapat menjaga sesi tetap dinamis dan produktif. Ini juga memastikan bahwa audiens dapat memahami isi teks dengan baik dan dapat membuat keputusan yang tepat. – Menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Pola penyajian teks negosiasi merupakan komponen penting dalam proses negosiasi. Hal ini menjadi kunci untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak. Pola penyajian teks negosiasi mencakup beberapa poin, seperti menentukan tujuan, memahami pihak lain, menganalisis isu yang terkait, dan membangun komunikasi yang efektif antar pihak. Ketika menyajikan teks negosiasi, terlebih dahulu harus menentukan tujuan dan lalu menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan ini juga merupakan titik awal bagi pihak yang melakukan negosiasi untuk mengidentifikasi dan menetapkan isu-isu yang perlu dibahas. Selanjutnya, pihak yang terlibat dalam proses negosiasi harus memahami nilai dan kepentingan masing-masing pihak. Hal ini sangat penting untuk menghindari konflik dan memberikan kesempatan bagi pihak yang saling berbeda untuk menyelesaikan perselisihan. Setelah menetapkan tujuan dan memahami nilai dan kepentingan masing-masing pihak, pihak yang melakukan negosiasi harus menganalisis isu yang terkait dengan perselisihan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan hasil yang adil dan memuaskan. Analisis isu harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti hukum, budaya, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Setelah menetapkan tujuan, memahami nilai dan kepentingan masing-masing pihak, dan menganalisis isu yang berkaitan, pihak yang melakukan negosiasi harus menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak mendengar kebutuhan dan perspektif masing-masing. Teknik komunikasi yang efektif mencakup menyampaikan pendapat secara jelas dan terbuka, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghargai pandangan orang lain. Teknik komunikasi yang menyeluruh dapat meningkatkan keterbukaan dan kepercayaan antar pihak, yang akan membantu mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Kesimpulannya, pola penyajian teks negosiasi melibatkan beberapa langkah penting, seperti menentukan tujuan, memahami nilai dan kepentingan masing-masing pihak, menganalisis isu yang berkaitan, dan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Hal ini penting untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Teknik komunikasi yang menyeluruh membantu meningkatkan keterbukaan dan kepercayaan, yang akan membantu mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak. – Mendengarkan dengan seksama. Pola penyajian teks negosiasi adalah strategi yang digunakan oleh para pihak yang terlibat dalam proses negosiasi guna mencapai hasil yang memuaskan. Pola ini mencakup berbagai hal seperti mempersiapkan rencana negosiasi, menggunakan bahasa tubuh yang tepat, bertanya dengan tepat, dan mencari cara untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Salah satu komponen penting dari pola penyajian teks negosiasi adalah mendengarkan dengan seksama. Mendengarkan dengan seksama berarti memperhatikan dengan seksama apa yang dikatakan oleh lawan bicara dalam situasi negosiasi. Ini berarti bahwa Anda harus menyimpan segala sesuatu yang dikatakan lawan bicara, mencatat poin-poin penting, dan menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk membuat keputusan yang tepat. Mendengarkan dengan seksama juga berarti bahwa Anda harus mampu menangkap bahasa tubuh lawan bicara dan menyimpulkan apa yang mereka coba sampaikan. Hal ini penting karena bahasa tubuh yang dipakai lawan bicara mungkin tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Mendengarkan dengan seksama juga berarti bahwa Anda harus bersikap terbuka untuk menerima informasi lawan bicara, serta berusaha untuk memberikan tanggapan yang mendukung. Ini berarti bahwa Anda harus berusaha untuk menjelaskan pandangan Anda dengan jelas dan menghargai pandangan lawan bicara. Anda juga harus berusaha untuk menyampaikan perasaan Anda secara positif dan bersikap ramah. Dengan begitu, Anda akan menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi para pihak yang terlibat, yang akan meningkatkan kesempatan untuk mencapai hasil yang menguntungkan. Tidak hanya itu, mendengarkan dengan seksama juga berarti bahwa Anda harus berusaha untuk menghindari interupsi dan interupsi lawan bicara. Hal ini penting karena interupsi dapat merusak aliran komunikasi, dan mungkin akan menyebabkan lawan bicara merasa tidak nyaman. Anda juga harus berusaha untuk menghindari mengambil alih pembicaraan dan menghargai hak lawan bicara untuk menyampaikan pendapat mereka. Mendengarkan dengan seksama adalah salah satu komponen penting dari pola penyajian teks negosiasi. Hal ini penting karena membantu para pihak terlibat dalam proses negosiasi untuk mencapai hasil yang memuaskan. Dengan mendengarkan dengan seksama, Anda akan memahami apa yang dalam pikiran lawan bicara, memberikan tanggapan yang mendukung, dan memastikan bahwa setiap pihak mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka. Dengan begitu, Anda akan meningkatkan kesempatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. – Membicarakan isu-isu yang penting untuk mencapai tujuan. Pola penyajian teks negosiasi adalah proses menyusun dan menyampaikan teks berdasarkan tujuan tertentu, umumnya untuk membantu dalam mencapai kesepakatan atau kesepakatan antara dua pihak atau lebih. Prinsip dasarnya adalah untuk menyajikan informasi dan argumen yang tepat dan relevan untuk membantu pihak-pihak bernegosiasi. Pola penyajian teks negosiasi mencakup berbagai bagian, termasuk penyajian masalah, menggambarkan tujuan, menyebutkan poin-poin utama, mendiskusikan opsi, dan menyimpulkan informasi. Setiap bagian memiliki tujuan khusus, dan bersama-sama mereka membentuk pola yang efektif untuk mencapai kesepakatan. Membicarakan isu-isu yang penting untuk mencapai tujuan adalah salah satu bagian penting dari pola penyajian teks negosiasi. Tujuan dari membicarakan isu-isu yang penting adalah untuk membantu pihak-pihak yang bernegosiasi mencapai kesepakatan yang bermanfaat. Untuk melakukan ini, teks negosiasi harus menyebutkan isu-isu yang penting yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, membahasnya secara rinci, dan memberikan cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Untuk membicarakan isu-isu yang penting, teks negosiasi harus menguraikan masalah yang sedang dihadapi dan berbagai opsi yang tersedia untuk menyelesaikannya. Hal ini penting untuk menunjukkan pihak-pihak bernegosiasi bahwa kesepakatan yang dicapai akan memaksimalkan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Setelah masalah teridentifikasi, teks negosiasi harus membahas opsi-opsi yang tersedia dengan rinci dan memberikan alasan mengapa masing-masing opsi akan menghasilkan manfaat terbaik bagi semua pihak. Ketika membahas isu-isu, teks negosiasi juga harus menyertakan informasi rinci mengenai manfaat yang akan diperoleh oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini penting untuk membantu pihak-pihak yang bernegosiasi menilai opsi-opsi yang tersedia dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan demikian, teks negosiasi harus menyertakan informasi rinci tentang manfaat yang akan diperoleh setiap pihak dan bagaimana kesepakatan akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. Setelah membahas isu-isu yang penting, teks negosiasi harus menyimpulkan informasi yang telah disajikan dan menyebutkan poin utama yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan. Hal ini penting untuk menyimpulkan diskusi dan menyatakan secara jelas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan negosiasi. Dengan demikian, teks negosiasi harus menyimpulkan informasi yang telah disajikan, menyebutkan poin-poin utama yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan, dan menyebutkan pilihan-pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya, pola penyajian teks negosiasi adalah cara efektif untuk membantu pihak-pihak yang bernegosiasi mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dengan membicarakan isu-isu yang penting untuk mencapai tujuan, teks negosiasi dapat membantu pihak-pihak yang bernegosiasi mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Hal ini penting untuk membantu pihak-pihak bernegosiasi mencapai kesepakatan yang tepat dan menjamin bahwa semua pihak yang terlibat akan mendapatkan manfaat dari kesepakatan tersebut. – Menghargai pendapat orang lain. Pola penyajian teks negosiasi adalah cara menyampaikan pesan dalam bentuk teks yang memungkinkan pembicara untuk menyampaikan tujuan, pemikiran, atau gagasan mereka dengan cara yang efektif. Pola ini dapat membantu pembicara untuk menjelaskan pemikiran mereka dan mengkomunikasikan tujuan mereka secara efektif. Pola ini juga dapat membantu pembicara untuk memahami pendapat orang lain dan berkomunikasi secara efektif dengan mereka. Salah satu pola penting yang harus diikuti dalam penyajian teks negosiasi adalah menghargai pendapat orang lain. Hal ini penting untuk dilakukan karena pendapat orang lain dapat menentukan hasil akhir dari suatu negosiasi. Dengan menghargai pendapat orang lain, orang yang menyampaikan teks akan menunjukkan bahwa mereka menghargai perbedaan pandangan dan menghormati pendapat lawan mereka. Pertama, penting untuk menyatakan pendapat orang lain dengan benar. Jika tidak, maka orang lain mungkin akan berpikir bahwa orang yang menyampaikan teks tidak menghargai pendapat mereka. Ini dapat menyebabkan pembicara menjadi sulit untuk membuat hubungan dengan lawan bicaranya. Kedua, orang yang menyampaikan teks harus menunjukkan bahwa mereka menghormati pendapat orang lain. Ini dapat dilakukan dengan menghormati pemikiran dan perasaan orang lain, mengakui pandangan mereka, menyampaikan bahwa mereka menghargai pendapat orang lain, dan mencari kompromi yang bisa diterima oleh semua pihak. Ketiga, penting untuk memahami bahwa pendapat orang lain mungkin berbeda dari pendapat Anda. Orang yang menyampaikan teks harus bersedia berkompromi dan berdiskusi dengan lawan bicaranya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Keempat, penting untuk menyatakan pendapat orang lain dengan jelas dan tepat. Jika orang yang menyampaikan teks salah mengerti pendapat orang lain, mereka mungkin menyalahkan atau menghina pendapat mereka. Hal ini akan menyebabkan perdebatan yang tidak perlu dan dapat menghambat struktur negosiasi. Kelima, orang yang menyampaikan teks harus menghindari bersikap defensif saat lawan bicaranya mengungkapkan pendapatnya. Jika teks yang disampaikan berisi argumen yang defensif, maka ini mungkin akan menyebabkan lawan bicara berpikir bahwa orang yang menyampaikan teks tidak menghargai pendapat mereka. Jadi, pola penyajian teks negosiasi yang efektif harus mencakup elemen utama menghargai pendapat orang lain. Hal ini penting untuk membantu pembicara untuk menyampaikan tujuan mereka dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dengan menghormati dan menghargai pendapat orang lain, orang yang menyampaikan teks dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang lain dan mencapai hasil yang menguntungkan bagi semua pihak. – Membuat kompromi. Pola penyajian teks negosiasi dalam komunikasi bisnis adalah bagian penting dari proses mencapai kesepakatan. Dalam konteks negosiasi, pola penyajian teks dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh pihak-pihak yang bernegosiasi untuk menyampaikan pandangan mereka, pendapat dan argumen untuk mencapai tujuan kepentingan bersama. Terkadang, mencapai kesepakatan yang menguntungkan baik pihak yang bersangkutan memerlukan proses penyajian teks yang tepat. Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang terlibat harus menyajikan teks dengan cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Salah satu pola penyajian teks yang sering digunakan adalah membuat kompromi. Kompromi adalah suatu kesepakatan yang terjadi antara pihak-pihak yang bernegosiasi yang memungkinkan kedua belah pihak untuk mendapatkan hasil yang memuaskan bagi keduanya. Kompromi bisa dicapai dengan berbagai cara, termasuk memberikan kompensasi kepada kedua belah pihak, memecahkan masalah dengan cara yang berbeda, menghindari masalah tertentu, dan lain sebagainya. Kompromi adalah cara terbaik untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua pihak. Di sini, penyajian teks bermain peran penting. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak harus menyajikan teks mereka dengan jelas dan sopan. Selain itu, mereka harus menggunakan bahasa yang tepat, serta menjelaskan secara jelas segala sesuatu yang berkaitan dengan kompromi yang mereka harapkan. Jika salah satu pihak tidak sepakat dengan sesuatu, maka pihak lain harus menjelaskan alasan mengapa mereka menginginkan hal tersebut. Meskipun kompromi merupakan salah satu pola penyajian teks yang sering digunakan dalam proses negosiasi, ada banyak pola lainnya yang dapat diterapkan. Pola lainnya meliputi menyajikan argumen, menyajikan berbagai opsi, menyajikan laporan pendahuluan, dan banyak lagi. Kedua belah pihak yang bernegosiasi harus mencoba menggunakan pola penyajian teks yang berbeda untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kesimpulannya, pola penyajian teks yang tepat dalam proses negosiasi dapat membantu kedua belah pihak mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu pola penyajian teks yang sering digunakan adalah membuat kompromi. Kompromi dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk memberikan kompensasi kepada kedua belah pihak, memecahkan masalah dengan cara yang berbeda, menghindari masalah tertentu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi kedua pihak yang bernegosiasi untuk menggunakan pola penyajian teks yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. – Mengikuti protokol yang sesuai. Pola penyajian teks negosiasi adalah cara yang digunakan oleh pihak yang melakukan negosiasi untuk menyampaikan pendapat mereka kepada pihak lain. Pola penyajian teks negosiasi biasanya berupa teks yang disajikan dalam bentuk tertulis, seperti surat, memo, atau proposal yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Pola penyajian teks negosiasi ini termasuk cara yang efektif untuk menyampaikan pendapat dan menjelaskan tujuan dari sebuah negosiasi. Pola penyajian teks negosiasi biasanya dimulai dengan pengantar yang menyampaikan tujuan negosiasi dan menjelaskan apa yang akan dibahas. Hal ini membantu menetapkan suasana dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para pihak yang bernegosiasi. Setelah itu, isi teks negosiasi bisa berupa berbagai hal, mulai dari menjelaskan hubungan antara pihak yang bersengketa, menjelaskan poin-poin yang ingin dicapai, hingga menguraikan proses negosiasi dan perubahan yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pola penyajian teks negosiasi mengikuti protokol yang sesuai. Ini termasuk menjaga bahasa yang akurat dan profesional serta menggunakan bahasa yang sopan dan konsisten. Juga penting untuk menghindari bahasa yang kasar atau menggurui pihak lain. Jika pola penyajian teks negosiasi dijalankan dengan tepat, maka akan meningkatkan peluang bagi pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepakatan. Sebelum menyampaikan teks negosiasi, penting untuk melakukan riset dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk mencapai tujuan negosiasi. Ini termasuk menyusun daftar poin penting yang ingin dibahas, mencari tahu poin-poin utama yang dibutuhkan oleh pihak lain, dan dengan hati-hati menyusun argumen untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Kesimpulannya, pola penyajian teks negosiasi adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pendapat dan menjelaskan tujuan dari sebuah negosiasi. Ini termasuk mengikuti protokol yang sesuai, memastikan bahasa yang digunakan bersih dan profesional, dan melakukan riset yang tepat sebelum menyampaikan teks negosiasi. Dengan menggunakan pola penyajian teks negosiasi yang tepat, peluang untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima akan meningkat.
Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek dan Cara Membuatnya – Jika kamu mencari contoh pola penyajian teks negosiasi berbentuk cerita pendek, maka halaman ini menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkannya. Di bawah ini kamu bisa menemukan berbagai macam contohnya dan bisa digunakan sebagai referensi, ketika ingin membuat teks negosiasi versimu sendiri. Teks negosiasi berbentuk cerita pendek sama halnya dengan bentuk narasi yang merupakan salah satu bentuk pengembangan paragraf dari sebuah tulisan. Cara Membuat Teks NegosiasiDaftar IsiCara Membuat Teks NegosiasiDaftar Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek1. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Satu2. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Dua3. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Tiga Daftar Isi Cara Membuat Teks Negosiasi Daftar Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek 1. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Satu 2. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Dua 3. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Tiga faceline Pertama, kamu perlu menyiapkan tema kegiatan negosiasi dan sebagai contohnya tema kegiatan jual beli atau penentuan peraturan di suatu organisasi. Selanjutkan, kamu perlu menentukan pihak-pihak yang berkaitan dengan negosiasi tersebut. Contohnya, jika tema yang diambil jual beli, maka pihak-pihak di dalamnya adalah pembeli dan penjual. Langkah selanjutnya adalah menentukan hal yang dinegosiasikan dan tentu saja hal ini akan berkaitan erat dengan tema. Kamu bisa langsung menyiapkan penyampaian argmen dari masing-masing pihak yang berisi tentang apa yang diinginkan secara bijaksana. Silahkan rancang kegiatan tawar menawar dan juga penyelesaian masalah dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama. Terakhir, kamu bisa memberikan penutupan teks negosiasi, misalnya saja berisi tentang ucapan terimakasih dan salam. Selesai. Daftar Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek 1. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Satu Belanja Bersama Kakak Minggu pagi adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh Disa, karena ada sebuah kegiatan yang sangat ia sukai, yakni berbelanja bersama Nadia, sang kakak. Disa sudah bangun sedari pagi sekitar pukul karena pasar pagi di dekat rumahnya sudah ramai dari petang hari. Disa takut kalau nanti tidak kebagian bahan-bahan belanja, sehingga bangun lebih pagi meskipun hari Minggu. Setelah selesai bersiap-siap, Disa langsung menghampiri sang kakak yang sudah menunggunya di depan rumah. Senyumnya merekah ketika melihat sang kakak sudah bersiap dengan sepeda roda dua yang sudah usang tapi masih kokoh untuk digunakan. “Kak Nadia, Disa sudah siap!” Seru Disa ketika sudah sampai di bibir pintu rumahnya. Nadia tersenyum melihat semangat adik semata wayangnya yang hendak berbelanja di Minggu pagi ini. “Ayo cepat! Nanti kita nggak dapat apa-apa, lho kalau telat.” Kata Nadia. Mereka berdua pun bergegas untuk pergi ke pasar dan tidak lupa membawa tas belanja. Nadia duduk di depan dan Disa duduk di bangku penumpang yang ada di belakang. Nadia pun mengayuh sepeda dengan semangat, karena ini merupakan kegiatan di hari Minggu yang menyenangkan sekaligus liburan baginya. Setelah sampai di pasar, Disa dan Nadia bergegas mendatangi kios penjual sayur dan memilih-milih sayur yang hendak mereka beli. Ada berbagai macam sayur segar yang dijual di kios sayur milik Abang Halim. Kios ini merupakan kios langganan Disa dan Nadia ketika berbelanja di pasar. “Bang Halim, kubisnya besar-besar, ya! Beli sedikit setengahnya saja apa boleh?” Tanya Nadia sembari memegang satu buah kubis yang ukurannya cukup besar. “Boleh, Dik. Tapi harganya sedikit mahal dibandingkan beli satuan.” Jawab Bang Halim. “Berapa memangnya, Bang?” Nadia kembali bertanya. “Kalau satuan begitu Tapi kalau beli setengah jadi Jawab Bang Halim. “Tidak boleh kurang, Bang?” Nadia mulai menawar. “ gitu?” “Aduh! Nggak boleh kalau segitu. Nanti mamaku marah hahaha.” “Ya sudah kalau begitu, beli satuan saja, Bang.” “Oke. Apa lagi?” Tanya Bang Halim. “Kalau wortelnya berapa?” Disa bertanya kepada Bang Halim sambil memegangi wortel yang segar-segar. “Itu satu kilogramnya Lagi mahal harga wortel, Neng!” “Kak, Disa mau wortelnya, dong! Satu kilogram juga nggak apa-apa. Mau dibuat jus nanti, dicampur sama tomat.” Disa meminta kepada sang kakak. “Jangan banyak-banyak! Uangnya nanti nggak cukup. Bagaimana kalau setengah kilogram saja? Nanti takutnya nggak habis. Kan jadi mubazir!” “Oke deh, Kak!” Setelah mendapatkan apa yang mereka berdua butuhkan, Nadia membayar semua belanjaan mereka kepada Abang Halim. Sembari menunggu kembalian, Nadia dan Disa memasukkan semua bahan-bahan makanan yang mereka beli ke dalam tas belanja. “Terimakasih, ya Dik!” Ucap Bang Halim. “Sama-sama, Bang!” Mereka berdua bergegas pulang ke rumah, karena ibu sudah menunggu. Bahan-bahan makanan yang mereka beli akan langsung dimasak dan disajikan oleh sang ibu. 2. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Dua Susu Kedelai atau Green Tea Latte Anto dan Awan adalah saudara kembar yang sangat suka mencoba minuman-minuman baru, mulai dari susu, teh, kopi, dan minuman lainnya. Tidak hanya minuman baru, segala macam minuman yang manis pasti mereka suka. Suatu hari, mereka berdua datang ke sebuah tempat wisata untuk menghabiskan waktu libur sekolah. Setelah capek berjalan-jalan mengelilingi tempat wisata, mereka akhirnya berhenti di cafetaria yang disediakan oleh pihak pengelola wisata. Anto dan Awan memiliki kebiasaan unik, yakni memesan menu minuman yang sama, sehingga harus bernegosiasi terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli menu minuman apa. “Minumannya banyak ya, Wan! Bingung mau pilih yang mana.” Ucap Anto sambil membaca daftar menu yang ada di tangannya. “Iya, nih! Tapi kebanyakan minuman bersoda yang nggak cocok di lidahku, To.” Kata Awan. “Kita pesan yang mana, nih?” Tanya Anto. “Bagaimana kalau susu kedelai saja? Kata orang-orang susu kedelai di sini rasanya beda.” “Bedanya bagaimana? Bukannya susu kedelai rasanya gitu-gitu saja?” “Ya nggak tahu kalau belum dicoba!” “Nggak ah! Aku nggak mau susu kedelai, yang lain saja!” Anto tidak setuju dengan pilihan yang diberikan oleh Awan. Karena belum mendapatkan pilihan menu yang sesuai keinginan, Anto dan Awan pun melanjutkan pencarian menu yang pas untuk mereka berdua. “Wan, kayaknya green tea latte enak, nih!” Anto berhasil menemukan menu minuman yang menarik perhatiannya, lalu mengutarakannya kepada Awan. “Kan kemarin sudah beli di O’drink, To. Masa hari ini itu lagi, sih!” Sepertinya Awan tidak setuju juga dengan pilihan Anto. “Dari gambarnya kayaknya beda lho, Wan! Lihat ini!” Anto menunjukkan gambar menu green tea latte yang ingin ia pesan. “Kalau di O’drink kan nggak pakai topping seperti ini. Memang rasa green tea latte di O’drink super enak, tapi coba yang ada topping lah di sini!” “Nggak ah! Susu kedelai saja!” Awan tetap tidak setuju. “Begini Wan. Kalau susu kedelai kan kita setiap hari Jum’at bisa beli di Mbak Wati yang lewat itu.” “Green tea latte juga bisa pesan di O’drink.” Potong Awan. “Iya juga, sih. Tapi ini ada topping, lho!” “Begini saja kalau begitu. Bagaimana kalau kita suit dan yang menang bisa pilih menu, yang kalah ikut si pemenang?” Saran dari Awan. “Oke kalau begitu!” Akhirnya mereka berdua pun suit untuk menentukan menu pilihan siapa yang akan dipesan di cafetaria. Setelah melakukan suit tiga kali, Awan mendapatkan poin 2 dan Anto mendapatkan poin 1, sehingga pemenangnya adalah Awan. “Yes! Jadi, pesan susu kedelai, ya?!” Sorak Awan setelah berhasil memenangkan suit. “Hmm, oke deh!” Meskipun kurang setuju dengan pilihan Awan, Anto tetap suportif sehingga mengikuti pesanan Awan. Awan pun memanggil pelayan yang ada di cafetaria untuk memesan makanan dan minuman sesuai keinginan mereka berdua. 3. Contoh Pola Penyajian Teks Negosiasi Berbentuk Cerita Pendek Tiga Telat Mengumpulkan Tugas Hari Rabu kelas Rita akan belajar bersama Pak Dedi, guru Biologi. Rita lupa kalau ada tugas yang harus dikerjakan dan pengumpulan terakhir adalah hari Rabu ini. Pagi-pagi sekali Rita berangkat ke sekolah dengan harapan masih ada waktu untuk mengerjakan tugas tersebut, sehingga bisa langsung dikumpulkan pada hari itu juga. Namun, ternyata harapan Rita tidak seperti kenyataannya. Ia terjebak macet berkepanjangan karena ada kecelakaan beruntun. Rita ketar-ketir karena Pak Dedi terkenal sebagai guru killer yang mudah marah, apa lagi kalau muridnya tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Meskipun begitu, Rita tetap memantapkan niat untuk pergi ke sekolah dan menghadapi Pak Dedi. Benar saja, sesampainya di sekolah jam sudah menunjukkan pukul dan bel tanda masuk kelas berbunyi tepat setelah Rita memasuki gerbang utama. Ia pun berlari menuju kelas agar tidak keduluan Pak Dedi. Hitung-hitung meskipun tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, ia tidak terlambat masuk ke kelas. Beberapa saat kemudian Pak Dedi masuk ke dalam kelas dan membuka pelajaran seperti biasa. Setelah pembukaan, Pak Dedi langsung menanyakan tugas kepada seluruh siswa yang ada di kelas dan menyuruh mereka untuk mengumpulkannya di meja depan. Pak Dedi “Silahkan kumpulkan tugas kalian semua di depan kelas. Saya akan cek sekarang juga!” Satu Kelas “Baik, Pak!” Sebelum Pak Dedi mengetahui bahwa Rita tidak mengumpulkan tugas, ia segera berjalan ke meja Pak Dedi untuk mengakui kesalahannya dan meminta keringanan. Rita “Maaf Pak Dedi. Saya belum bisa mengumpulkan tugas. Saya lupa kalau ada tugas dari bapak dan harus dikumpulkan hari ini juga.” Pak Dedi “Lupa? Memangnya apa yang kamu ingat Rita?” Rita “Sekali lagi saya minta maaf, Pak!” Pak Dedi “Saya tidak suka ada murid saya yang tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya!” Rita “Maaf, Pak! Saya janji akan mengumpulkannya besok di ruang guru.” Pak Dedi “Memangnya saya mau menerima tugas itu?” Rita terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan dari Pak Dedi. Ia hanya pasrah mau mendapatkan keringanan atau hukuman, karena memang ini kesalahannya. Rita hanya tertunduk dan menunggu apa yang dikatakan Pak Dedi selanjutnya. Pak Dedi “Tentu saja kamu harus mendapat hukuman!” Rita “Baik, Pak. Saya akan menerima hukuman dari Pak Dedi.” Pak Dedi “Kamu mau dihukum seperti apa?” Rita “Maaf, Pak. Saya tidak tahu.” Pak Dedi “Lari keliling lapangan 5 kali atau dijemur di lapangan?” Rita “Jangan, Pak! Saya tidak betah panas, bisa-bisa saya pingsan.” Pak Dedi “Ya itu konsekuensi yang harus kamu tanggung karena tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.” Rita “Maaf, Pak! Apakah hukumannya boleh diganti?” Pak Dedi “Salin saja tugas kamu sebanyak 20 kali!” Rita “Astaga! Pak, tugasnya ada 5 lembar dan itu bolak-balik. Berarti saya harus mengerjakan 100 halaman.” Pak Dedi “Iya.” Rita “Waktunya berapa lama, Pak?” Pak Dedi “Tiga hari! Sabtu silahkan kumpulkan di meja saya di ruang guru.” Rita “Selain itu apa tidak ada hukuman lain, Pak?” Pak Dedi “Tidak!” Rita “Baik, Pak. Saya akan jalankan hukuman dari Pak Dedi.” Pak Dedi “Lain kali jangan terlambat, ya!” Rita “Baik, Pak.” Setelah itu, Rita kembali ke tempat duduknya dengan tampang yang lesu. Beberapa teman yang ia lewati tempat duduknya pun memberikan semangat kepadanya. Ya, bagaimanapun juga ini adalah kesalahan dan kecerobohan Rita, sehingga ia harus menerima konsekuensinya. Nah, itulah beberapa contoh pola penyajian teks negosiasi berbentuk cerita pendek yang bisa kamu jadikan contoh apabila kesulitan membuatnya. Kamu bisa menggunakan pola penyajian berupa cerita narasi maupun cerita dengan dialog. Pilih saja contoh yang sesuai dengan keinginan kamu agar lebih mudah membuatnya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
menjelaskan pola pola penyajian teks negosiasi