🪔 Kata Bijak Nasrudin Hoja
aboutme. profil; facebook; twitter; instagram; primagraphology services and programes. jasa pelatihan / training; jasa analisa grafologi; jasa konsultasi dan atau terapi
Dalambuku Shalat Jum'at di Hari Kamis: 101 Kisah Jenaka Nasruddin Hoja karya Muhibin diceritakan, Nasrudin Hoja pernah memiliki keledai yang sangat malas dan lambat sekali kalau berjalan.. Bahkan, jarak yang hanya satu kilometer harus ditempuhnya sampai berjam-jam lamanya. Suatu hari, Nasruddin pun mengendarai keledainya yang malas itu untuk pergi ke suatu tempat.
SimpanSimpan 3 Nasrudin Hoja Untuk Nanti. 0 penilaian 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) 19 tayangan 10 halaman. 3 Nasrudin Hoja. Diunggah oleh Dinan Hadaina. aku pergi. Tapi pikirkan" bagaimana kalau perusuhnya sudah ada di dalam sana #" kata Nasrudin sambil beranjak dari tempatnya 1 3. API Hari ,um-at itu, Nasrudin menjadi
KATABIJAK # 31 -- MOHAMMAD HATTA. "Kita dapat mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain."
KisahNasrudin Hoja: Miskin Dan Sepi. 5/08/2010 05:25:00 AM kisah Maka gurunya yang bijak bernubuwat: "Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu." Nasib Dan Asumsi "Bajuku hanya satu ini," kata Nasrudin di tengah hujan dan teriakan penduduk
KumpulanKata-Kata Bijak Lucu yang Humoris dan Asik - Menjadi seseorang yang bijak memang diperlukan dalam menyikapi kehidupan yang keras ini. Namun tidak seyoganya kehidupan keras yang kita jalani disikapi dengan terlalu serius. Sebab adakalanya kita perlu bersantai sejenak dan menikmati kemana arah kehidupan membawa kita.
Ah, kabar duka. Celaka. Kabar duka," kata Nasruddin Hoja dengan muka sedih. "Apa maksudmu?" tanya si tetangga. "Pancimu mati, meninggal dunia," kata Hoja. "Aku belum paham maksudmu," kata si tetangga. "Iya. Kemarin saat pancimu sedang beranak lagi, ia mati karena pendarahan hebat," ucap Hoja. "Apa kamu gila?
MelatiSeptyana Pratiwi, Jurnalis · Selasa 15 Maret 2022 10:14 WIB. Humor sufi, kisah Nasrudin Hoja kerap berkhutbah Jumat tapi enggan melakukannya (Foto: Istimewa) JAKARTA - Dikisahkan dalam kitab Humor Sufi II yang diceritakan kembali oleh Djoko Damono, ada seorang pria bernama Nasrudin Hoja. Ia selalu diberikan tugas untuk mengisi khutbah
Orangmenyebutnya dengan bermacam nama, seperti Nasreddin Hoca di Turki, Nasrudddin Khwaja di Persia, Juha Nasruddin di Arab, Nasruddin Mala bagi masyarakat Urdu, Nasrudddin Hoja bagi masyarakat Bosnia dan lain sebagainya. Nasruddin memang bak dongeng bahkan legenda. Namun Nasruddin diyakini hidup pada abad ke 13.
. - Suatu ketika seorang tetangga datang kepada Nasruddin dengan masalahnya dan mengeluh, "Saya benar-benar bermasalah." "Saya memiliki rumah kecil dan semakin sulit untuk menampung keluarga saya yang terdiri dari istri saya, tiga anak dan ibu dengan saya di rumah kecil itu. Anda orang yang bijak apa kau punya saran untukku??" Nasrudin menjawab, "Ya. Saya dapat membantu Anda, tetapi pertama-tama beri tahu saya apakah Anda punya ayam di pekarangan Anda?. Tetangga menjawab, "Ya, ada sepuluh ayam." Nasrudin meminta tetangganya untuk menempatkan ayam-ayam mereka di rumahnya. Mendengar itu tetangga menjawab, "Bukankah saya baru saja memberitahu Anda bahwa rumah kami sudah sempit.?" Baca Juga Mataram, Negeri Pembangun Candi 1 Nasrudin tetap memintanya untuk menyimpan semua ayam itu di rumah. Putus asa untuk menemukan teman yang bisa memberi solusi, tetangga itu mengikuti kata-kata Nasrudin. Keesokan harinya tetangga itu datang lagi ke Nasrudin dan berkata, "Keadaan semakin buruk dengan ayam di rumah.. Karena keluarga ini semakin bermasalah tinggal di rumah itu." Nasrudin berkata, 'Kamu punya keledai kan?? Sekarang ambil keledai milikmu itu dan simpan juga dia di dalam rumah." Tetangga keberatan, tetapi Nasrudin entah bagaimana meyakinkan hal itu sehingga tetangga mau melakukan sarannya yang aneh. Keesokan harinya tetangga datang lagi ke Nasrudn, dengan wajah lebih tertekan dan berkata, "Sekarang, rumah saya bahkan lebih ramai. Dengan semua hewan ini di rumah, bahkan tidak ada tempat untuk bergerak." Baca Juga Mengusut Ketegangan Psikologis di Lirik Lagu Runtuh Feby Putri feat Fiersa Besari Bagian 1 Nasrudin bertanya, "Apakah Anda memiliki hewan lain di halaman Anda??" Tetangga menjawab, "Ya, kami punya kambing." Nasrudin menasihatinya untuk memasukkan kambing itu juga di rumah kecil itu. Kali ini Tetangga menolak untuk melakukannya. Tetapi lagi-lagi Nasrudin meyakinkannya untuk memasukkan kambing itu ke dalam rumah.
Nasrudin Hoja merupakan tokoh kocak pada kisah sufistik yang dikenal di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenduduk Muslim. Setiap kisah selalu menampilakannya dalam kondisi yang berbeda-beda melalui ide dan cara pandang humoris dan mengekpos komentar berani namun kocak dan penuh dengan hidup. Yang paling menarik dari cerita-cerita tokoh ini adalah meski lucu namun sarat dengan makna filosofis, sufistik; menggelitik nalar dan hati nurani. Menurut berbagai sumber, sufi yang hidup di kawasan sekitar Turki pada abad-abad kekhalifahan Islam hingga penaklukan Bangsa Mongol ini merupakan seorang filosof yang bijak dan penuh dengan cita rasa humor. Kisah-kisah Nasrudin telah dikenal hampir di seluruh belahan dunia. Tentu saja, seluruh kisah tentang Hoja dengan rentang waktu lebih dari 7 abad, tidak semua asli darinya. Kebanyakan merupakan produk budaya humor secara kolektif bukan hanya dari Budaya Turki tapi juga dari masyarakat Islam lainnya. Meski begitu dikenal, hoja merupakan tokoh yang masih diperdebatkan keberdaanya antara fiktif dan sejarah. Banyak teori tentang biografinya, namun sayangnya belum cukup memberikan data yang valid. Sejak Abad ke-16, tokoh ini semakin populer karena ia menawarkan alternatif kepada masyarakat yang mulai bosan terhadap segala hal sifatnya formal dan kaku. Kisah tentang Nasrudin Hoja pada awalnya ditemukan dalam beberapa manuskrip pada awal abad ke-15. Cerita pertama ditemukan dalam Ebu'l-Khayr-i Rumis Saltuk-name 1480. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa nasrudin merupakan murid sufi dari Seyyid Mahmud Hayrani di Aksehir, barat laut Turki abad ke-19, Mufti Sivrihisar, Huseyin efendi, menulis dalam Mecmua-i Maarif bahwa Nasrudin lahir pada 1208 di desa Hortu sekarang disebut Nasreddin Hoca Koyu bagian dar Sivrihisar dan meninggal 1284 di Aksehir, setelah hijrah ke sana. Menurut sumber ini, Hoja belajar di SIvrihisar dan madrasah Konya. Hoja belajar fiqh serta belajar tasawuf langsung pada Mawlana Jala al-Din al-Rumi 1207-1273 di Hoja mengikuti Seyyeid Mahmud Hayrani, sebagi guru sufi keduanya, hijrah ke Aksehir dan menikah di sana. Konon, Sewaktu masih muda, Nasrudin selalu membuat ulah yang menarik bagi teman-temannya, sehingga mereka sering lalai akan pelajaran sekolah. Maka gurunya yang bijak bernubuwat “Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu.” Ramalan pun menjadi kenyataan, di Aksehir, Hoja menjadi Imam dan hakim. Karena rasa humor yang tinggi dan ulasan-ulasanya yang cemerlang, ia menjadi sangat tersohor dan terkemuka di kota Nasrudin Hoja dikenal di seluruh Timur Tengah yang tentu kemudian diwarnai dengan budaya di mana cerita itu berkembang. Yang jelas, kebanyakan kisah Nasrudin diceritakan sebagai kisah lucu dan anekdot. Kisah-kisah ini tidak henti-hentinya diceritakan baik di kafe, di tempat orang-orang berkumpul untuk ngobrol, serta di rumah sebagi bahan cerita untuk anak. Meski begitu akrabnya kisah Hoja dengan masyarakat, satu karakter yang tetap melekat pada kisah Hoja ini adalah inti yang terkandung dari kisah lucu tersebut hanya orang-orang pada level inteletual tertentu yang mampu memahaminya. Kisah-kisah lucu namun kaya akan pesan moral, biasanya bahkan penuh dengan pesan-pesan spiritual yang mencerahkan dan tak jarang juga memuat perilaku dan jalan menuju maqam makrifatullah. Karena itulah, tak jarang kisah-kisah Hoja ini menjadi materi pengajian sufi. Kisah-kisah Hoja juga sarat dengan sindiran dan kritik yang cukup berani terhadap tirani dan kekuasan serta ketimpangan sosial dan egoisme elit. Karena itulah, Nasrudin merupakan simbol keberanian, penentangan, sarkastis, ironis, dan komedi kritis di Timur Tengah. Di Indonesia, kemasyhuran Nasrudin Hoja hampir tidak kalah dengan Abu Nawas. Di tengah dahaga kaum Muslim Indonesia akan nilai-nilai spiritual, beberapa buku yang memuat kisah-kisah Nasrudin Hoja pun laris manis di adalah salah satu contoh kisahnya yang lucu dan penuh sindiran terhapa penguasaTimur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,"Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya."Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin."Demikianlah," kata Nasrudin, "Keledaiku sudah bisa membaca."Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?"Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halam untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar.""Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?"Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca; hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berati kita setolol keledai, bukan ?"Itulah satu contoh kisah humor sufistik dari Hoja, dan masih ada ratusan cerita lucu penuh makna yang dikaitkan dengan tokoh kita yang satu ini.taq/dari berbagai sumber
kata bijak nasrudin hoja